Macam - Macam Limbah
Sebelum kita melangkah tentang pembahasan macam-macam limbah, kita kembali mengingat apa itu pengertian tentang limbah, limbah organik dan limbah anorganik. Nah, berikut ini sedikit penjelasan tentang limbah.
Contoh limbah organik tersebut adalah Jasad Makhluk hidup, sisa makanan, kertas, kotoran hewan.
Jenis Limbah organik yang mudah membusuk dapat kita manfaatkan kembali dengan cara dijadikan pupuk kompos. Pupuk kompos tersebut dapat kita manfatkan sebagai tambahan pupuk atau penyubur tanaman. Pembuatan pupuk jenis kompos yang berasal dari limbah organik dapat menjadi salah satu solusi untuk menangani limbah organik.
Contoh Limbah Anorganik tersebut adalah plastik, karet, besi, kaleng bekas, pecahan kaca.
Jenis Limbah anorganik memerlukan tindakan atau penangan khusus dan tidak boleh dibiarkan begitu saja ada di lingkungan karena sulit diuraikan secara alami oleh mikroorganisme, untuk itu jenis limbah anorganik memerlukan penanganan tersendiri seperti didaur ulang menjadi produk-produk yang dapat digunakan kembali oleh manusia, seperti kaleng almunium didaur ulang menjadi kaleng almunium kembali atau kertas bekas didaur ulang menjadi kertas siap pakai lagi. Alternatif yang mungkin bisa kita gunakan dalam memanfaatkan limbah anorganik yaitu dilakukan dengan efektif dan efisien adalah dengan memilah limbah tersebut sebelum dibuang ke tempat pembuangan.
Limbah atau bahan sisa cair domestik (domestic wastewater), yaitu limbah atau bahan sisa cair hasil buangan dari perumahan (rumah tangga), bangunan, perdagangan, perkantoran, dan sarana jenis. Contoh : Air detergen sisa cucian, air sabun, dan air tinja.
Limbah atau bahan sisa cair industri (Industrial wastewater), yaitu limbah atau bahan sisa cair hasil buangan industri. Contoh: air sisa cucian daging, buah, atau sayur dari industri pengolahan makanan dan dari sisa pewarnaan kain/bahan dari industri tekstil.
Rembesan dan luapan (infiltration and inflow), yaitu limbah atau bahan sisa cair yang berasal dari berbagai sumber yang memasuki atau bahan sisa saluran pembuangan limbah cair melalui rembesan kedalam tanah atau melalui luapan dari permukan.
Contoh: halaman, Air buangan dri talng atap, pendingin ruangan (AC), halaman, bangunan perdagangan industri, serta pertanian atau perkebunan.
Air Hujan (storm water), yaitu limbah atau bahan sisa cair yang berasal dari aliran air hujan diatas permukaan tanah. Aliran air hujan dipermukaan tanah dapat melewati dan membawa partikel-partikel buangan padat atau cair sehingga dapat disebut limbah cair.
Sumber : https://brainly.co.id
Limbah padat di klasifikasikan menjadi 6 kelompok :
1) Sampah organik mudah busuk (garbage), yaitu limbah padat semi basah, berupa bahan-bahan organik yang mudah membusuk atau terurai mikroorganisme.
Contoh : sisa dapur, sisa makanan, sampah sayuran, kulit buah-buahan.
2) Sampah anorganik dn organik tak membusuk (Rubbish), yaitu limbah padat anorganik atau organik cukup kering yang sulit terurai oleh mikroorganisme, sehingga sulit membusuk.
Contoh: Selulosa, kertas, plastik, kaca, logam.
3) Sampah Abu (ashes), yaitu limbah padat yang berupa abu, biasanya hasil pembakaran. Sampah ini mudah terbawa angin karena ringan dan tidak mudah membusuk.
4) Sampah bangkai binatang (dead animal), yaitu semua limbah yang berupa bangkai binatang, seperti tikus, ikan dan binatang ternak yang mati.
5) Sampah sapuan (street sweeping), yaitu limbah padat hasil sapuan jalanan yang berisi berbagai sampah yang tersebar di jalanan, sperti dedaunan, kertas dan plastik.
6) Sampah Industri (Industrial waste), yaitu semua limbah padat yang bersal daribuangan industri. Komposisi sampah ini tergantung dari jenis industrinya.
Limbah gas yang dibuang keudara biasanya mengandung partikel-partikel bahan padatan atau cairan yang berukuran sangat kecil dan ringan sehingga tersuspensi dengan gas-gas tersebut. Bahan padatan dan cairan tersebut disebut sebagai materi partikulat.
Adalah limbah yang berasal dari kegiatan pemukiman penduduk (rumah tangga) dan kegiatan usaha seperti pasar, restoran, dan gedung perkantoran.
Contoh : sisa makanan, kertas, kaleng, plastik, air sabun, detergen, tinja.
Limbah Industri
Adalah limbah buangan hasil industri,jenis limbah yang di haasilkan tergantung pada jenis industri.
Contoh: Limbah organik cair atau padat akan banyak dihasilkan oleh industri pengolahan makanan, sedangkan limbah anorganik seperti logam berat dihasilkan oleh industri tekstil, Industri yang melakukan proses pembakaran menghasilkan limbah gas.
Limbah Pertanian
Adalah limbah yang beraasal dari limbah pertanian, limbah ini biasanya berupa senyawa-senyawa anorganik dari bahan kimia yang digunakan untuk kegiatan pertanian.
Contoh: Pupuk, pestisida, sisa-sisa tumbuhan.
Limbah Pertambangan
Adalah limbah yang berasal dari kegi kegiatan pertambangan. Kandungan limbah ini terutama berupa material tambang.
Contoh: Logam atau batuan.
4. Berdasarkan karakteristiknya
Limbah cair
Limbah padat
Limbah gas dan partikel
Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
(1) Limbah cair
Limbah cair bersumber dari pabrik yang biasanya banyak menggunakan air dalam sistem prosesnya. Di samping itu ada pula bahan baku mengandung air sehingga dalam proses pengolahannya air harus dibuang. Air terikut dalam proses pengolahan kemudian dibuang misalnya ketika dipergunakan untuk pencuci suatu bahan sebelum diproses lanjut. Air ditambah bahan kimia tertentu kemudian diproses dan setelah itu dibuang. Semua jenis perlakuan ini mengakibatkan buangan air.
Industri primer pengolahan hasil hutan merupakan salah satu penyumbang limbah cair yang berbahaya bagi lingkungan. Bagi industri-industri besar, seperti industri pulp dan kertas, teknologi pengolahan limbah cair yang dihasilkannya mungkin sudah memadai, namun tidak demikian bagi industri kecil atau sedang. Namun demikian, mengingat penting dan besarnya dampak yang ditimbulkan limbah cair bagi lingkungan, penting bagi sektor industri kehutanan untuk memahami dasar-dasar teknologi pengolahan limbah cair.
Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. Jadi teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan.
Berbagai teknik pengolahan air buangan untuk menyisihkan bahan polutannya telah dicoba dan dikembangkan selama ini. Teknik-teknik pengolahan air buangan yang telah dikembangkan tersebut secara umum terbagi menjadi 3 metode pengolahan:
pengolahan secara fisika
pengolahan secara kimia
pengolahan secara biologi
Untuk suatu jenis air buangan tertentu, ketiga metode pengolahan tersebut dapat diaplikasikan secara sendiri-sendiri atau secara kombinasi.
Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair (PP 82 thn 2001). Jenis-jenis limbah cair dapat digolongkan berdasarkan pada :
a.Sifat Fisika dan Sifat Agregat . Keasaman sebagai salah satu contoh sifat limbah dapat diukur dengan menggunakan metoda Titrimetrik
b. Parameter Logam, contohnya Arsenik (As) dengan metoda SSA
c. Anorganik non Metalik contohnya Amonia (NH3-N) dengan metoda Biru Indofenol
d. Organik Agregat contohnya Biological Oxygen Demand (BOD)
e. Mikroorganisme contohnya E Coli dengan metoda MPN
f. Sifat Khusus contohnya Asam Borat (H3 BO3) dengan metoda Titrimetrik
g. Air Laut contohnya Tembaga (Cu) dengan metoda SPR-IDA-SSA
(2) Limbah padat
Limbah padat berasal dari kegiatan industri dan domestik. Limbah domestik pada umumnya berbentuk limbah padat rumah tangga, limbah padat kegiatan perdagangan, perkantoran, peternakan, pertanian serta dari tempat-tempat umum. Jenis-jenis limbah padat: kertas, kayu, kain, karet/kulit tiruan, plastik, metal, gelas/kaca, organik, bakteri, kulit telur, dll
Limbah padat adalah hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari sisa proses pengolahan. Limbah ini dapat dikategorikan menjadi dua bagian, yaitu limbah padat yaitu dapat didaur ulang, seperti plastik, tekstil, potongan logam dan kedua limbah padat yang tidak punya nilai ekonomis.
Bagi limbah padat yang tidak punya nilai ekonomis dapat ditangani dengan berbagai cara antara lain ditimbun pada suatu tempat, diolah kembali kemudian dibuang dan dibakar.
(3) Limbah gas dan partikel
Polusi udara adalah tercemarnya udara oleh berberapa partikulat zat (limbah) yang mengandung partikel (asap dan jelaga), hidrokarbon, sulfur dioksida, nitrogen oksida, ozon (asap kabut fotokimiawi), karbon monoksida dan timah.
Udara adalah media pencemar untuk limbah gas. Limbah gas atau asap yang diproduksi pabrik keluar bersamaan dengan udara. Secara alamiah udara mengandung unsur kimia seperti O2, N2, NO2, CO2, H2 dan Jain-lain. Penambahan gas ke dalam udara melampaui kandungan alami akibat kegiatan manusia akan menurunkan kualitas udara.
Zat pencemar melalui udara diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu partikel dan gas. Partikel adalah butiran halus dan masih mungkin terlihat dengan mata telanjang seperti uap air, debu, asap, kabut dan fume-Sedangkan pencemaran berbentuk gas tanya aapat dirasakan melalui penciuman (untuk gas tertentu) ataupun akibat langsung. Gas-gas ini antara lain SO2, NOx, CO, CO2, hidrokarbon dan lain-lain.
(4) Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Menurut PP RI No. 18/1999 tentang pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun adalah sisa suatu kegiatan yang mengandung bahan berrbahaya dan beracun, yang karena sifat dan atau konsentrasinya, baik secara langsung maupun tak langsung merusak lingkungan hidup, kesehatan maupun manusia.
Limbah B3 dapat diklasifikasikan sebagai zat bahan yang mengandung satu atau lebih senyawa:
Mudah meledak (explosive)
Pengoksidasi (oxidizing)
Amat sangat mudah terbakar (extremely flammable)
Sangat mudah terbakar (highly flammable)
Mudah terbakar (flammable)
Amat sangat beracun (extremely toxic)
Sangat beracun (highly toxic)
Beracun (moderately toxic)
Berbahaya (harmful)
Korosif (corrosive)
Bersifat mengiritasi (irritant)
Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment)
Karsinogenik/dapat menyebabkan kanker (carcinogenic)
Teratogenik/dapat menyebabkan kecacatan janin (teratogenic)
Mutagenik/dapat menyebabkan mutasi (mutagenic)
Zat atau bahan tersebut diatas diklasifikasikan sebagai limbah B3 karena memenuhi satau atau lebih karakteristik limbah B3 berikut:
Limbah mudah meledak, yaitu limbah yang pada suhu dan tekanan standar (250 C, 760 mmHg) dapat meledak dan atau fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan sekitarnya. Limbah mudah terbakar, yaitu limbah yang mempunyai salah atu sifat berikut: Limbah berupa cairan yang mengandung alkohol yang mengandung alkohol kurang dari 24% volume dan atau pada titik nyala tidak lebih dari 400C (1400F) akan menyala apabila terjadi kontak dengan api, percikan api, atau sumber nyala lain pada tekanan udara 760 mmHg.
Limbah bukan berupa cairan, yang pada temperatur dan tekanan standar (250C, 760mmHg) dapat mudah menyebabkan kebakaran melalui gesekan, penyerapan uap air, atau perubahan kimia secara spontan dan apabila terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang terus menerus.
Merupakan limbah yang bertekanan yang mudah terbakar.
Merupakan limbah pengoksidasi.
Limbah yang bersifat reaktif, yaitu limbah yang mempunyai salah satu sifat berikut:
Limbah yang pada keadaan normal tidak stabil dan dapat menyebabkan perubahan tanpa peledakan.
Limbah yang dapat bereaksi hebat dengan air.
Limbah yang apabila bercsmpur dengan air berpotensi menimbulkan ledakan, menghasilkan gas, uap, atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
Merupakan limbah sianida, sulfida, atau amonia yang pada kondisi pH antara 2 dan 12,5 dapat menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
Limbah yang mudah meledak atau bereaksi pada suhu dan tekanan standar (250C, 760mmHg).
Limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepas atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi.
Limbah beracun, yaitu limbah yang mengandung pencemar yang bersifat racun bagi manusia atau lingkungan yang dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila masuk kedalam tubuh melalui pernapasan, kulit atau mulut.
Limbah yang menyebabkan infeksi, yaitu limbah kedokteran, limbah dari laboratorium atau limbah lainnya yang terinfeksi kuman penyakit yang dapat menular.
Limbah bersifat korosif, yaitu limbah yang mempunyai salah satu sifat berikut:
Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit.
Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja .
Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk limbah bersifat asam dan sama atau lebih besar dari 12,5 untuk bersifat basa.
Berbagai produk yang dapat menjadi limbah B3, yaitu:
Produk Automotif, contoh: bahan bakar, oli kendaraan, aki, dan pembersih kendaraan.
Produk untuk pemeliharaan rumah, contoh: cat, pewarna, pengencer cat.
Pestisida, contoh: insektisida, racun tikus dan kamper.
Pembersih rumah, contoh: pembersih lantai, pemutih, pengkilap oven
Produk lainnya, contoh: baterai, kosmetik, dan pemoles sepatu.
Contoh Limbah Organik – ada sekian banyak sekali limbah disekitar kita, namun kita tidak sadar bahwa limbah tersebut nantinya akan menimbulkan dampak buruk bagi kita semu, apabila tidak segera ditangani. Nah, pada kesempatan kali ini kami ingin membagikan artikel tentang contoh limbah 0rganik dengan harapan dapat membarikan informasi yang bermanfaat. Supaya masyarakat sadar dan tanggap untuk segera menanggulangi masalah limbah organic tersebut. Limbah organik yaitu limbah yang dapat diuraikan oleh bakteri atau jamur pengurai. Sedagkan limbah anorganik adalah jenis limbah yang tidak dapat diuraikan oleh bakteri dan jamur pengurai sehingga keberadaan limbah anorganik ini akan menjadi polutan bagi bumi. Beberapa waktu lalu kami telah memberikan beberapa penjelesan terkait dengan pengolahan limbah organik. Dengan metode dan langkah yang benar maka limbah organic tersebut tidak akan membawa dampak buruk bagi kesehatan mahluk hidup terutama manusia dan bagi kelangsungan ekosistem. Banyak sekali contoh limbah organik yang akan kita bahas pada artikel kali ini, tergeletak dimana-mana. Entah sengaja atau tidak sengaja mereka membuang contoh limbah organik tersebu dilingkungan alam sekitar tanpa memperhatikan dampak buruk yang akan terjadi.
Pengertian Limbah
Definisi limbah sebagai bahan sisa atau bahan buangan dari sebuah kegiatan atau usaha manusia. Hampir semua kegiatan manusia akan menyebabkan terjadinya limbah. Tidak sedikit dari mereka membuang limbah akibat kegiatan yang telah dilakukan ke lingkungan sekitar secara terus menerus, sementara jumlah limbah yang ada di lingkungan sekitar volumenya terus meningkat dari hari-kehari. Ditambah masalah pertambahan penduduk yang semakin banyak maka juga menambah jumlah volume dari limbah yang ada di lingkungan.Macam - Macam Limbah |
Pengertian Baku Mutu Lingkungan
Sengaja kami mengambil rererensi dari sebuah blog yang temanya membahas khusus tentang masalah limbah. Bahwa pengelolaan limbah di lingkungan hidup yang menjelaskan tentang Baku mutu lingkungan hidup yang artinya adalah ukuran atau ketetapan dari kadar mahluk hidup, zat, energy serta komponen yang ada atau harus ada dan beberapa unsur pencemar yang ditenggang keberadaaanya pada suatu sumber daya tertentu atau ekosistem sebagai unusur penunjang linkungan hidup. Dengan kata lain bahwa baku mutu lingkungan merupakan ambang batas maksimum yang telah ditentukan suatu zat atau komponen yang diperbolehkan ada dilingkungan agar tidak menimbulkan pengaruh negatif pada lingkungan.Back to Content ^
Pengelompokan Limbah
Apabila dibedakan Pengelompokan limbah berdasarkan jenis senyawa adalah sebagai berikut :Limbah Organik
Pengertian Limbahorganik adalah limbah yang memiliki kadar unsur hidrokarbon (hidrogen dan karbon) yang dapat dengan mudah diuraikan mahluk hidup mikroorganisme.Contoh limbah organik tersebut adalah Jasad Makhluk hidup, sisa makanan, kertas, kotoran hewan.
Jenis Limbah organik yang mudah membusuk dapat kita manfaatkan kembali dengan cara dijadikan pupuk kompos. Pupuk kompos tersebut dapat kita manfatkan sebagai tambahan pupuk atau penyubur tanaman. Pembuatan pupuk jenis kompos yang berasal dari limbah organik dapat menjadi salah satu solusi untuk menangani limbah organik.
Limbah Anorganik
Pada pengelompokan limbah berdasarkan senyawa yang kedua adalah Limbah anorganik, dimana limbah jenis ini tidak memiliki unsur hidrokarbon (hidrogen dan karbon) dan akan sulit diuraikan kembali oleh mahluk hidup mikroorganisme.Contoh Limbah Anorganik tersebut adalah plastik, karet, besi, kaleng bekas, pecahan kaca.
Jenis Limbah anorganik memerlukan tindakan atau penangan khusus dan tidak boleh dibiarkan begitu saja ada di lingkungan karena sulit diuraikan secara alami oleh mikroorganisme, untuk itu jenis limbah anorganik memerlukan penanganan tersendiri seperti didaur ulang menjadi produk-produk yang dapat digunakan kembali oleh manusia, seperti kaleng almunium didaur ulang menjadi kaleng almunium kembali atau kertas bekas didaur ulang menjadi kertas siap pakai lagi. Alternatif yang mungkin bisa kita gunakan dalam memanfaatkan limbah anorganik yaitu dilakukan dengan efektif dan efisien adalah dengan memilah limbah tersebut sebelum dibuang ke tempat pembuangan.
Back to Content ^
Pengelompokan Limbah Berdasarkan Wujud
Limbah Berwujud Cair
Limbah berujud cair yaitu segala jenis bahan sisa limbah yang wujudnya adalah cairan, berupa air beserta bahan-bahan buangan lain yang tercampur (tersuspensi) maupun terlarut dalam air. Limbah atau bahan sisa berwujud cair sendiri dapat diklasifikasikan dalam 4 kelompok, yaitu:Limbah atau bahan sisa cair domestik (domestic wastewater), yaitu limbah atau bahan sisa cair hasil buangan dari perumahan (rumah tangga), bangunan, perdagangan, perkantoran, dan sarana jenis. Contoh : Air detergen sisa cucian, air sabun, dan air tinja.
Limbah atau bahan sisa cair industri (Industrial wastewater), yaitu limbah atau bahan sisa cair hasil buangan industri. Contoh: air sisa cucian daging, buah, atau sayur dari industri pengolahan makanan dan dari sisa pewarnaan kain/bahan dari industri tekstil.
Rembesan dan luapan (infiltration and inflow), yaitu limbah atau bahan sisa cair yang berasal dari berbagai sumber yang memasuki atau bahan sisa saluran pembuangan limbah cair melalui rembesan kedalam tanah atau melalui luapan dari permukan.
Contoh: halaman, Air buangan dri talng atap, pendingin ruangan (AC), halaman, bangunan perdagangan industri, serta pertanian atau perkebunan.
Air Hujan (storm water), yaitu limbah atau bahan sisa cair yang berasal dari aliran air hujan diatas permukaan tanah. Aliran air hujan dipermukaan tanah dapat melewati dan membawa partikel-partikel buangan padat atau cair sehingga dapat disebut limbah cair.
Sumber : https://brainly.co.id
Limbah Berwujud Padat
Limbah yang berwujud padat adalah bahan sisa yang paling banyak terdapat dilingkungan Biasanya limbah padat disebut sampah.Limbah padat di klasifikasikan menjadi 6 kelompok :
1) Sampah organik mudah busuk (garbage), yaitu limbah padat semi basah, berupa bahan-bahan organik yang mudah membusuk atau terurai mikroorganisme.
Contoh : sisa dapur, sisa makanan, sampah sayuran, kulit buah-buahan.
2) Sampah anorganik dn organik tak membusuk (Rubbish), yaitu limbah padat anorganik atau organik cukup kering yang sulit terurai oleh mikroorganisme, sehingga sulit membusuk.
Contoh: Selulosa, kertas, plastik, kaca, logam.
3) Sampah Abu (ashes), yaitu limbah padat yang berupa abu, biasanya hasil pembakaran. Sampah ini mudah terbawa angin karena ringan dan tidak mudah membusuk.
4) Sampah bangkai binatang (dead animal), yaitu semua limbah yang berupa bangkai binatang, seperti tikus, ikan dan binatang ternak yang mati.
5) Sampah sapuan (street sweeping), yaitu limbah padat hasil sapuan jalanan yang berisi berbagai sampah yang tersebar di jalanan, sperti dedaunan, kertas dan plastik.
6) Sampah Industri (Industrial waste), yaitu semua limbah padat yang bersal daribuangan industri. Komposisi sampah ini tergantung dari jenis industrinya.
Limbah Berwujud Gas
Limbah gas biasanya dibuang keudara. Di udar,terkandung unsur-unsur kimia seperti O2,N2,NO2,Co2,H2, dan lain-lain. Penambahan gas keudara yang melampaui kandungan udara alami akan menurunkan kualitas udara.Limbah gas yang dibuang keudara biasanya mengandung partikel-partikel bahan padatan atau cairan yang berukuran sangat kecil dan ringan sehingga tersuspensi dengan gas-gas tersebut. Bahan padatan dan cairan tersebut disebut sebagai materi partikulat.
Back to Content ^
Limbah Berdasarkan Sumber
Limbah DomestikAdalah limbah yang berasal dari kegiatan pemukiman penduduk (rumah tangga) dan kegiatan usaha seperti pasar, restoran, dan gedung perkantoran.
Contoh : sisa makanan, kertas, kaleng, plastik, air sabun, detergen, tinja.
Limbah Industri
Adalah limbah buangan hasil industri,jenis limbah yang di haasilkan tergantung pada jenis industri.
Contoh: Limbah organik cair atau padat akan banyak dihasilkan oleh industri pengolahan makanan, sedangkan limbah anorganik seperti logam berat dihasilkan oleh industri tekstil, Industri yang melakukan proses pembakaran menghasilkan limbah gas.
Limbah Pertanian
Adalah limbah yang beraasal dari limbah pertanian, limbah ini biasanya berupa senyawa-senyawa anorganik dari bahan kimia yang digunakan untuk kegiatan pertanian.
Contoh: Pupuk, pestisida, sisa-sisa tumbuhan.
Limbah Pertambangan
Adalah limbah yang berasal dari kegi kegiatan pertambangan. Kandungan limbah ini terutama berupa material tambang.
Contoh: Logam atau batuan.
4. Berdasarkan karakteristiknya
Limbah cair
Limbah padat
Limbah gas dan partikel
Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
(1) Limbah cair
Limbah cair bersumber dari pabrik yang biasanya banyak menggunakan air dalam sistem prosesnya. Di samping itu ada pula bahan baku mengandung air sehingga dalam proses pengolahannya air harus dibuang. Air terikut dalam proses pengolahan kemudian dibuang misalnya ketika dipergunakan untuk pencuci suatu bahan sebelum diproses lanjut. Air ditambah bahan kimia tertentu kemudian diproses dan setelah itu dibuang. Semua jenis perlakuan ini mengakibatkan buangan air.
Industri primer pengolahan hasil hutan merupakan salah satu penyumbang limbah cair yang berbahaya bagi lingkungan. Bagi industri-industri besar, seperti industri pulp dan kertas, teknologi pengolahan limbah cair yang dihasilkannya mungkin sudah memadai, namun tidak demikian bagi industri kecil atau sedang. Namun demikian, mengingat penting dan besarnya dampak yang ditimbulkan limbah cair bagi lingkungan, penting bagi sektor industri kehutanan untuk memahami dasar-dasar teknologi pengolahan limbah cair.
Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. Jadi teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan.
Berbagai teknik pengolahan air buangan untuk menyisihkan bahan polutannya telah dicoba dan dikembangkan selama ini. Teknik-teknik pengolahan air buangan yang telah dikembangkan tersebut secara umum terbagi menjadi 3 metode pengolahan:
pengolahan secara fisika
pengolahan secara kimia
pengolahan secara biologi
Untuk suatu jenis air buangan tertentu, ketiga metode pengolahan tersebut dapat diaplikasikan secara sendiri-sendiri atau secara kombinasi.
Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair (PP 82 thn 2001). Jenis-jenis limbah cair dapat digolongkan berdasarkan pada :
a.Sifat Fisika dan Sifat Agregat . Keasaman sebagai salah satu contoh sifat limbah dapat diukur dengan menggunakan metoda Titrimetrik
b. Parameter Logam, contohnya Arsenik (As) dengan metoda SSA
c. Anorganik non Metalik contohnya Amonia (NH3-N) dengan metoda Biru Indofenol
d. Organik Agregat contohnya Biological Oxygen Demand (BOD)
e. Mikroorganisme contohnya E Coli dengan metoda MPN
f. Sifat Khusus contohnya Asam Borat (H3 BO3) dengan metoda Titrimetrik
g. Air Laut contohnya Tembaga (Cu) dengan metoda SPR-IDA-SSA
(2) Limbah padat
Limbah padat berasal dari kegiatan industri dan domestik. Limbah domestik pada umumnya berbentuk limbah padat rumah tangga, limbah padat kegiatan perdagangan, perkantoran, peternakan, pertanian serta dari tempat-tempat umum. Jenis-jenis limbah padat: kertas, kayu, kain, karet/kulit tiruan, plastik, metal, gelas/kaca, organik, bakteri, kulit telur, dll
Limbah padat adalah hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari sisa proses pengolahan. Limbah ini dapat dikategorikan menjadi dua bagian, yaitu limbah padat yaitu dapat didaur ulang, seperti plastik, tekstil, potongan logam dan kedua limbah padat yang tidak punya nilai ekonomis.
Bagi limbah padat yang tidak punya nilai ekonomis dapat ditangani dengan berbagai cara antara lain ditimbun pada suatu tempat, diolah kembali kemudian dibuang dan dibakar.
(3) Limbah gas dan partikel
Polusi udara adalah tercemarnya udara oleh berberapa partikulat zat (limbah) yang mengandung partikel (asap dan jelaga), hidrokarbon, sulfur dioksida, nitrogen oksida, ozon (asap kabut fotokimiawi), karbon monoksida dan timah.
Udara adalah media pencemar untuk limbah gas. Limbah gas atau asap yang diproduksi pabrik keluar bersamaan dengan udara. Secara alamiah udara mengandung unsur kimia seperti O2, N2, NO2, CO2, H2 dan Jain-lain. Penambahan gas ke dalam udara melampaui kandungan alami akibat kegiatan manusia akan menurunkan kualitas udara.
Zat pencemar melalui udara diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu partikel dan gas. Partikel adalah butiran halus dan masih mungkin terlihat dengan mata telanjang seperti uap air, debu, asap, kabut dan fume-Sedangkan pencemaran berbentuk gas tanya aapat dirasakan melalui penciuman (untuk gas tertentu) ataupun akibat langsung. Gas-gas ini antara lain SO2, NOx, CO, CO2, hidrokarbon dan lain-lain.
(4) Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Menurut PP RI No. 18/1999 tentang pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun adalah sisa suatu kegiatan yang mengandung bahan berrbahaya dan beracun, yang karena sifat dan atau konsentrasinya, baik secara langsung maupun tak langsung merusak lingkungan hidup, kesehatan maupun manusia.
Limbah B3 dapat diklasifikasikan sebagai zat bahan yang mengandung satu atau lebih senyawa:
Mudah meledak (explosive)
Pengoksidasi (oxidizing)
Amat sangat mudah terbakar (extremely flammable)
Sangat mudah terbakar (highly flammable)
Mudah terbakar (flammable)
Amat sangat beracun (extremely toxic)
Sangat beracun (highly toxic)
Beracun (moderately toxic)
Berbahaya (harmful)
Korosif (corrosive)
Bersifat mengiritasi (irritant)
Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment)
Karsinogenik/dapat menyebabkan kanker (carcinogenic)
Teratogenik/dapat menyebabkan kecacatan janin (teratogenic)
Mutagenik/dapat menyebabkan mutasi (mutagenic)
Zat atau bahan tersebut diatas diklasifikasikan sebagai limbah B3 karena memenuhi satau atau lebih karakteristik limbah B3 berikut:
Limbah mudah meledak, yaitu limbah yang pada suhu dan tekanan standar (250 C, 760 mmHg) dapat meledak dan atau fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan sekitarnya. Limbah mudah terbakar, yaitu limbah yang mempunyai salah atu sifat berikut: Limbah berupa cairan yang mengandung alkohol yang mengandung alkohol kurang dari 24% volume dan atau pada titik nyala tidak lebih dari 400C (1400F) akan menyala apabila terjadi kontak dengan api, percikan api, atau sumber nyala lain pada tekanan udara 760 mmHg.
Limbah bukan berupa cairan, yang pada temperatur dan tekanan standar (250C, 760mmHg) dapat mudah menyebabkan kebakaran melalui gesekan, penyerapan uap air, atau perubahan kimia secara spontan dan apabila terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang terus menerus.
Merupakan limbah yang bertekanan yang mudah terbakar.
Merupakan limbah pengoksidasi.
Limbah yang bersifat reaktif, yaitu limbah yang mempunyai salah satu sifat berikut:
Limbah yang pada keadaan normal tidak stabil dan dapat menyebabkan perubahan tanpa peledakan.
Limbah yang dapat bereaksi hebat dengan air.
Limbah yang apabila bercsmpur dengan air berpotensi menimbulkan ledakan, menghasilkan gas, uap, atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
Merupakan limbah sianida, sulfida, atau amonia yang pada kondisi pH antara 2 dan 12,5 dapat menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
Limbah yang mudah meledak atau bereaksi pada suhu dan tekanan standar (250C, 760mmHg).
Limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepas atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi.
Limbah beracun, yaitu limbah yang mengandung pencemar yang bersifat racun bagi manusia atau lingkungan yang dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila masuk kedalam tubuh melalui pernapasan, kulit atau mulut.
Limbah yang menyebabkan infeksi, yaitu limbah kedokteran, limbah dari laboratorium atau limbah lainnya yang terinfeksi kuman penyakit yang dapat menular.
Limbah bersifat korosif, yaitu limbah yang mempunyai salah satu sifat berikut:
Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit.
Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja .
Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk limbah bersifat asam dan sama atau lebih besar dari 12,5 untuk bersifat basa.
Berbagai produk yang dapat menjadi limbah B3, yaitu:
Produk Automotif, contoh: bahan bakar, oli kendaraan, aki, dan pembersih kendaraan.
Produk untuk pemeliharaan rumah, contoh: cat, pewarna, pengencer cat.
Pestisida, contoh: insektisida, racun tikus dan kamper.
Pembersih rumah, contoh: pembersih lantai, pemutih, pengkilap oven
Produk lainnya, contoh: baterai, kosmetik, dan pemoles sepatu.
Back to Content ^
Semoga artikel tentang Macam - Macam Limbah dapat bermanfaat
Semoga artikel tentang Macam - Macam Limbah dapat bermanfaat