Laporan Praktek Pembinaan Kepemudaan Dalam Pelatihan Teknik Pembuatan Kripik Pisang Di Organisasi Remaja Masjid
Masih membahas tentang kegiatan kepemudaan, pada kali ini kami bagikan file Laporan Praktek Pembinaan Kepemudaan Dalam Pelatihan Teknik Pembuatan Kripik Pisang Di Organisasi Remaja Masjid
Laporan Praktek Pembinaan Kepemudaan Dalam Pelatihan Teknik Pembuatan Kripik Pisang Di Organisasi Remaja Masjid |
Cover
LAPORAN
Praktek Pembinaan Kepemudaan Dalam Pelatihan Teknik Pembuatan Kripik Pisang Di Organisasi Remaja Masjid
TAMANAGUNG – CLURING
Disusun Oleh :
nama
NIM. 00
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASSIONAL
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ – UT JEMBER
S 1 PGSD
2010.2
Back to Content ^
Kelengkapan
KATA PENGANTARDalam ketulusan hati, kami memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat melaksanakan Program Pembinaan Kepemudaan yang diselenggarakan di Organisasi Remaja Masjid Al Hikmah, Desa Tamanagung Kecamatan Cluring. Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah memberikan gambaran terperinci tentang semua kegiatan para pemuda yang dibina di organisasi Remaja Masjid melalui program pelatihan Teknik Pembuatan Kripik Pisang. Laporan ini juga dapat mendorong para pembaca untuk mengaktifkan lembaga kepemudaan di ligkungan sekitar.
Laporan ini dapat terselesaikan berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang terkait. Maka itu perkenankanlah kami menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada yang terhormat.
1. Kepala UPBJJ – UT Jember.
2. Bapak – Ibu Tutor UPBJJ – UT Jember.
3. Bapak Kusnari Rozy , selaku Instruktur Tutorial mata kuliah Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan.
4. Kepala Desa Tamanagung
5. Bu Sri Utami, selaku peneglola S1 PGSD Pokjar Purwoharjo.
6. Ketua Remaja Masjid Desa Tamanagung Kecamatan Cluring.
7. Rekan-rekan peserta Program Pembinaan Kepemudaan.
Demikian penyusunan laporan Program Pembinaan Kepemudaan ini. Semoga segala bantuan dan kerja sama semua pihak yang memberi bantuan mendapat imbalan yang lebih baik dari Allah SWT. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Besar harapan kami atas kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak serta menambah wawasan cakrawala kita di bidang Pembinaan Program Kepemudaan, Amin…
Tamanagung, 26 Oktober 2010
Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DARTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 3
C. Rumusan Hasil Kegiatan 4
BAB II PELAKSANAAN PROGRAM
A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan 5
B. Materi Pelatihan / Kegiatan 5
C. Strategi dan Diskripsi Jalannya Kegiatan 5
C.1. Strategi 5
C.2. Deskripsi Jalannya Kegiatan 6
BAB III TEMUAN DAN HASIL
A. Temuan / hasil Evaluasi Proses 10
B. Temuan Hasil Evaluasi Produk 10
C. Pembahasan 11
D. Gambaran Keaktifan 12
BAB IV KESIMPULAN SARAN DAN TINDAK LANJUT
A. Kesimpulan 13
B. Saran 13
C. Tindak Lanjut 15
Lampiran-Lampiran
DAFTAR PUSTAKA
Back to Content ^
Pendahuluan
A. Latar BelakangGenerasi muda merupakan penerus kita dan anda dalam membangun masyarakat madani yang dicita - citakan menuju Indonesia yang sejahtera. Setelah di berlakukanya Undang-Undang no. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, terjadi perubahan yang mendasar dalam bidang pemerintahan, dari pemerintah yang bersifat sentralistik ke desantralistik. Dengan perubahan tersebut, maka pemerintah daerah memiliki peran yang sangat besar, sehingga memerlukan sumber daya yang berktialitas, agar sumber daya yang ada di suatu daerah dapat dikelola dengan baik.
Sebagai salah satu modal dasar dalam pembangunan maka pemuda perlu di himpun dan dibina agar mereka benar-benar mampu mengarnbil peran aktif dalam pembanggunan didaerah. Untuk itu, dipelukan konsep yang tepat dalam, pembinaan lembaga kepemudaan agar keberadaanya benar -benar dapat menumbuhkembangkan motivasi dan kreativitas pemuda. Selama ini peran lembaga kepemudaan belum, belum berperan aktif dan belum, menampakkan basil yang nyata dalam pembangunan , pada hal pemuda adalah generasi penerus dan berpotensi besar dalam pembangunan daerah karena usianya yang produktif
Pemuda adalah penduduk yang berusia antara 15 - 35 tahun. Berdasarkan Susenas 2003, sekitar 2% tidak pernah sekolah, 16 % masih sekolah dan 82% sudah tidak bersekolah lagi. Tingginya biaya hidup dan sulitnya, lapangan pekerjaan pada akhir – akhir ini semakin, menambah tingginya, anak putus sekolah. Masalah lain yang cukup serius dihadapi oleh pemuda kecuali masalah pendidikan dan sulitnya mencari lapangan kerja adalah maraknya masalah – masalah sosial di kalangan pemuda, seperti kriminalitas, premanisme, narkotika, psikotropika, zat aditif, dan HIV / AIDS.
Fakta diatas menunjukkan bahwa peran dan partisipasi pemuda dalam pembanguan, terutama keterkaitan dengan kewirausahaan dan ketenaga kerjaan masih rendah. Oleh karena itu, perlu ada suatu upaya untuk meningkatkan peran para pemuda dalam pembangunan dengan berbagai kebijakan.
Untuk meningkatkan peran dan partisipasi pemuda dalam pembangunan, berbagai pihak berkompeten menangangi masalah kepemudaan menciptakan program-program, sehingga para pemuda dapat berpartisipasi diberbagai bidang pembangunan, memiliki keterampilan yang memadai, dapat berperan dalam pembangunan sosial, politik, ekonumi, budaya dan agama, memiliki potensi dalam kewirausahaan, kepeloporan dan kepemimpinan, dan terlindungi dari bahaya penyalahgunaan obat, minuman keras, penularan penyakit HIV / AIDS, dan penyakit menular. Salah satu usaha penanganan masalah kepemudaan adalah meningkatkan kemampuan dan peran pemuda melalui Remaja Masjid. Oleh karena itu, anggota remaja masjid adalah para pemuda, terutama mereka yang putus sekolah dan tidak mempunyai pekerjaan. Program pendidikan yang dapat diberikan kepada para remaja masjid, antara lain pelatihan dibidang kerajinan tangan, kesenian, pelatihan menjahit, dan memasak.
B. Tujuan
Permasalahan mendasar saat ini adalah lembaga kepemudaan yang tidak dikelola dengan baik dan diarahkan, maka dampaknya potensi besar dari pemuda tidak akan memberikan apa-apa. Padahal pemuda adalah generasi penerus dan berpotensi besar dalam pembangunan daerah karena usianya yang prosuktif. Apabila lembaga kepemudaan tersebut dapat dikelola dan dikembangkan dengan baik, maka akan mengahasilkan sesuatu yang sangat berguna untuk kemajuan daerah.
Dengan demikian kami sebagai calon sarjana yang diharapkan dapat berperan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia tidak hanya ada pada jalur formal memlaui pendidikan sekolah saja, tapi juga pada jalur non formal, yang salah satu diantaranya adalah melalui lembaga kepemudaan. Dalam menangani masalah kepemudaan adalah meningkatkan peran dan kemampuan pemuda melalui remaja masjid. Dan program yang diberikan yaitu Teknik Membuat Kripik Pisang. Yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan potensi dari pemuda.
C. Hasil Kegiatan
Hasil yang diharapkan dari program kepemudaan ini akan membentuk generasi muda yang berkualitas, mengaktifkan lembaga kepemudaan, dan menumbuhkembangkan motivasi dan kreativitas pemuda serta pemuda yang sehat jasmani dan rohani. Sehingga para generasi muda dapat melindungi diri dari bahaya penyalahgunaan obat, minuman keras, dan penyakit menular di kalangan pemuda. Serta dapat membuat lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri, selain itu dapat meningkatkan potensi pemuda dalam kewirausahaan, kepeloporan dan kepemimpinan dalam pembangunan.
Selain itu dari kegiatan pelatihan yang dilakukan dapat diketahui akan menghasilkan para pemuda yang memiliki ketrampilan yang bisa dikembangkan oleh para pemuda tersebut. Pemuda yang semula tidak punya kegiatan dapat memiliki kegiatan yang positif sehingga mengurangi tingkat pengangguran dan masalah – masalah sosial dikalangan pemuda diantaranya bahaya penyalahgunaan obat, minuman keras, dan penyakit menular yang berbahaya. Para pemuda juga bisa menciptakan lapangan pekerjaan sehingga dapat memiliki penghasilan sendiri.
Back to Content ^
Pelaksanaan Program
A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Tempat dan waktu pelaksanaan kegitan pelatihan kepemudaan remaja masjid Al Hikmah adalah sebagai berikut :
Tempat Kegiatan | Waktu kegiatan | |
Hari / Tanggal | Jam | |
Dsn. Krajan Rt. 01 / Rw. 06 Desa Tamanagung Kecamatan Cluring | Senin, 18 Oktober 2010 | 08.00 – 15.00 |
Selasa, 19 Oktober 2010 | 08.00 – 15.00 | |
Rabu, 20 Oktober 2010 | 08.00 – 15.00 | |
Kamis, 21 Oktober 2010 | 08.00 – 15.00 | |
Jum’at, 22 Oktober 2010 | 08.00 – 15.00 | |
Sabtu, 23 Oktober 2010 | 08.00 – 15.00 | |
Senin, 25 Oktober 2010 | 08.00 – 15.00 | |
Selasa, 26 Oktober 2010 | 08.00 – 15.00 |
B. Materi Pelatihan / Kegiatan
Materi yang diberikan dalam kegiatan ini diantaranya tekanik pembuatan kripik, memilih pisang yang baik dan penjualannya. Seperti mengupas, mengiris, menggoreng, serta mengemasnya.
C. Strategi dan Deskripsi Jalannya Kegiatan
C.1. Strategi
Strategi yang kami gunakan adalah sebagai berikut ;
1. Para remaja masjid yang terdata dikumpulkan dan diberitahukan maksud dan tujuan kami mengumpulkan mereka.
2. Memberikan gambaran tentang manfaat dari kegiatan ini.
3. Menyusun jadwal kegiatan.
4. Memberi buku panduan petunjuk cara pembuatan kripik pisang yang baik dan berkwalitas.
5. Menciptakan suasana santai dan menyenangkan saat melakukan kegiatan.
6. Member pelatihan dasar dan pembagian tugas yang benar untuk bekerja sama.
C.2. Diskripsi Jalannya Kegiatan
Sebelum mengawali kegiatan ini pertama yang kami lakukan adalah mendata tujuh orang yang tergabung dalam organisasi remaja masjid dan mengumpulkan mereka. Dalam pertemuan ini kami memberitahukan maksud dan tujuan dalam kegiatan ini agar meraka mendapat gambaran tentang manfaat kegiatan usaha kecil ini baik dari segi sosial dan ekonomi.
Dalam kegiatan praktik ini kami menyusun jadwal pertemuan setelah jadwal tersusun, kami mulai mengumpulkan dana serta merinci semua bahan yang dibutuhkan. Dalam hal ini dana berasal dari swadaya anggota dan sebagian dibantu khas remaja masjid, serta peralatan yang diperlukan berasal dari milik pribadi yang sudah dibagi tugaskan pada anggota.
Untuk mendukung kegiatan ini kami menyiapkan buku petunjuk tentang pembuatan kripik pisang dengan tujuan agar mendapatkan hasil terbaik dan mendapat tempat dihati konsumen. Pada hari yang telah dijadwalkan kami mulai melaksanakan kegiatan dengan suasana yang santai, menyenangkan tetapi serius, suasana kekeluargaan juga tampak diantara mereka. Mereka juga sangat antusias mengerjakan tugas yang ditentukan pada pertemuan sebelumnya.
Pisang-pisang yang telah kami dapatkan 2 hari sebelumnya kami kumpulkan. Setelah terkumpul pisang-pisang itu kami potong berumpun / perbagian. Setelah pisang dikupas, pisang yang masih utuh dicuci dan dimasukkan kedalam wadah / panci yang berisi air, ini dimaksudkan agar warna pisang tersebut tidak berubah menjadi kebiruan. Kemudian kegiatan selanjutnya mengiris pisang itu secara memanjang dengan ketebalan yang sama. Ketebalan pisang ini mempengaruhi hasil ketika digoreng, karena jika tidak sama maka matangnya pisang juga tidak akan rata, kadang sebagian matang yang lainnya masih mentah. Untuk itu perlu adanya alat untuk memasah pisang yang sudah dirancang khusus dengan ketebalan irisan yang sudah ditentukan. Ketika memasah pisang, alat pasahan diletakkan diatas tempat yang berisi air yang bertujuan agar warna pisang tidak berubah menjadi kebiruan, sehingga pisang pasahan jatuh kedalam air.
Setelah kegiatan diatas selesai pisang tadi sedikit demi sedikit dimasukkan air yang sudah dicampur gula putih dan garam secukupnya. Air larutan gula tersebut dimaksudkan untuk memberi rasa lebih lezat, manis dan gurih. Seiring dengan itu yang ditugaskan menggoreng menyiapkan tungku berukuran agak besar agar lebih cepat selesai karena wajan yang digunakan juga berukuran besar. Dalam hal ini kami menggunakan tungku kayu dengan pertimbangan berberapa faktor diantaranya harga lebih hemat dan api yang dihasilkan cukup besar untuk mempercepat hasil penggorengan. Irisan pisang dimasukkan wajan secukupnya secara bergantian dan terus-menerus, keripik pisang yang sudah mantang ditiriskan ke suatu tempat yang bias menyerap dan mengurangi minyak goreng dari hasil penggorengan.
Ketika sudah dingin keripik pisang tadi dikemas kedalam plastic ukuran yang telah disepakati.
Setelah semua proses dilalui kami menyetorkan hasil pembuatan kripik pisang kepada patner yang sebelumnya sudah kami hubungi dan mau menerima hasil kerja kami. Selain itu kami juga menitipkan pada kantin-kantin sekolah disekitar lingkungan kami.
Kami semua merasa puas dan senang sekali dengan hasil dari kegiatan ini, dari segi ekonomi juga ada peningkatan. Selain itu kerjasama diantara mereka juga terjalin lebih erat. Sehingga menarik remaja lain untuk mengikuti kegiatan kami.
Back to Content ^
Temuan dan Hasil
A. Temuan/Hasil Evaluasi Proses
Dalam kegiatan pelatihan ini ada beberapa hal yang jadi penghambat dan mempermudah kegiatan pelatihan ini diantara lain sebagai berikut :
1. Ketika mencari subjek pelatihan kami langsung mendapatkan dan mendapat sambutan dengan baik.
2. Pada saat mencari tempat pelatihan kami juga di tawarkan tempat yang layak.
3. Adanya keraguan dalam diri peserta karena merasa tidak percaya diri bias melakukan kegiatan ini.
4. Beberapa remaja tidak bisa melaksanakan tugasnya sehingga memperlambat proses latihan.
5. Terjalin kerjasama yang baik antar pemuda dan Pembina
6. Adanya kesadaran dan semangat tinggi dari pemuda, terbukti dari setiap kedatangan mereka disetiap hari.
B. Temuan / Hasil Evaluasi Produk
Dari kegiatan pelatihan ini pastinya ada beberapa kendala yang untuk mencapai tujuan yang diinginkan antara lain saat pengumpulan dana beberapa pemuda belum menyetorkan iuran sampai waktu pelatihan tiba. Juga ketika proses pembuatan kripik pisang ada pemuda yang tidak bisa dengan cepat mengerjakan tugas yang telah dibagikan padanya sehingga menghambat proses pembuatan.
Setelah ditanamkan semangat dan petunjuk serta pengarahan keceil, sedikit demi sedikit mulai bisa mengerjakan tugasnya dengan lebih baik dan lebih menyukai pekerjaan itu. Selain itu para pemuda mulai mengajak teman lainnya untuk mengikuti latihan ini. Dampak positif dari pelatihan ini antaranya beberapa pemuda berkeinginan untuk membuka usaha sendiri dan menciptakan lapangan kerja sendiri.
C. Pembahasan
Dalam pelaksanaan kegiatan ini tentunya ada beberapa hal yang menjadi persoalan, aka tetapi juga ada yang mendukung demi terlaksananya pelatihan ini. Ketika mencari pemuda kami langsung menemukan pemuda yang tergabung dalam organisasi remaj masjid. Pelatihan ini juga mendapat respon baik dari semua pihak dan mendapatkan ijin serta disediakan tempat untuk pelatihan.
Ketika awal pertemuan kami menyampaikan maksud dan tujuan dari kegiatan ini, mereka tampak ragu dan kurang percaya diri dalam melaksanakan praktek ini. Tapi setelah kami menjelaskan manfaat praktek ini dari segi sosial dan ekonomi, mereka termotivasi dan lebih semangat melaksanakan pelatihan ini.
Pada saat pelatihan ini dimulau mereka tampak antusias sekali. Kerjasama yang baik antar pemuda akan menghasilkan produk yang sempurna sesuai yang diinginkan.
D. Gambaran Keaktifan
Dalam kegiatan ini kami menilai bahwa para pemuda sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Ini dibuktikan mereka selalu hadir dalam setiap pertemuan dan semangat saat melakukan pelatihan . mereka juga tepat waktu ketika dating ke tempat praktik sehingga semua berjalan dengan lancar. Meskipun dalam proses pembuata kripik pisang ada beberapa pemuda yang mengalami kesulitan melakukan tugasnya karena mereka belum terbiasa melakukan pekerjaan itu, seperti saat memasah pisang ada pemuda yang merasa takut terkena pisau / alat pemasah. Sehingga kami member cara dan tips agar mereka terhindar dari pisau itu. Dengan senang hati mereka mencoba dan sangat hat-hati saat melakukannya.
Mereka sangat aktif melaksanakan kegiatan ini, ini dikarenakan kesadaran mereka cukup tinggi dalam diri pemuda. Dari kegiatan ini pemuda bisa merasakan perbedaan disaat mereka mengikuti kegiatan dan sebelum mengikuti kegiatan tersebut.
Back to Content ^
Penutup
A. Kesimpulan
Hasil pelaksanaan kegiatan kepemudaan dalam bidang teknik pembuatan kripik dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
· Dengan konsep pembinaan yang tepat untuk para pemuda maka akan dapat dirasakan manfaatnya baik untuk pemuda itu sendiri, keluarga, dan lingkungan masyarakat sekitar.
· Dengan adanya kegiatan pembinaan yang dilakukan ini bisa mengurangi masalah-masalah sosial, seperti kriminalitas, premanisme, penggunaan obat- obatan psikotropika, narkotika, zat aditif, dan masalah lainnya yang berdampak negatif bagi diri pemuda dan lingkungan sekitar.
· Dengan usia yang masih muda, pemuda masih dalam masa mencari jati diri, karenanya perlu diadakan pembinaan, arahan, dan pembekalan secara berkesinambungan dan berkelanjutan agar hidupnya dapat bermanfaat dirinya sendiri, keluarga, lingkungan bahkan bagi bangsa dan negara ini.
B. Saran
Dalam suatu kegiatan pastinya yang diharapkan adalah keberhasilan, namun dalam setiap kegiatan pasti tidak lepas dari suatu hambatan. Oleh karena itu saran yang dapat penulis berikan berdasarkan, pengalaman dalam kegiatan kepemudaan dibidang teknik pembuatan kripik ini, demi untuk menuju kepada perbaikan maupun peningkatan pelaksanaan kegiatan selanjutnya adalah sebagai berikut :
· Hendaknya setelah membaca dan memahami isi laporan ini dan mengetahui keberhasilan yang di capai oleh penulis para pemuda lain mau mengikuti jejak yang telah penulis lakukan untuk menghindarkan mereka dari kegiatan- kegiatan negatif yang dapat membuat mereka terjerumus dalam penyimpangan - penyimpangan kepribadian yang banyak terdapat di kalangan pemuda saat ini.
· Sebagai seorang pembina yang bertugas membina dalam segala hal harus senantiasa menambah wawasan keilmuannya untuk membekali dirinya mengecewakan orang yang dibimbing.
· Sebagai seorang pemimpin harus dapat menjadi contoh bagi orang yang dipimpinnya.
· Perencanaan kegiatan harus diperhitungkan dan direncanakan secara matang agar bisa terlaksana dengan baik.
· Selalu mendengarkan masukan- masukan dari orang lain yang bersifat membangun demi kelancaran kegiatan pelatihan.
· Disamping itu peran keluarga sangatlah penting, terutama peran orang tua agar dapat mengawasi dan mengarahkan putra putrinya agar mereka bisa terhindar dari kegiatan yang bersifat negatif, yang mampu menjerumuskan mereka ke dalam penyimpangan kepribadian yang banyak terdapat dilingkungan sekitar.
C. Tindak Lanjut
Di lihat dari keberhasilan yang telah dicapai dari kegiatan kepemudaan ini, maka diharapkan ada tindak lanjut agar tujuan dilaksanakanya kegiatan tersebut benar-benar dapat dicapai baik dalam masa jangka pendek maupun jangka panjang. Tindak lanjut yang dapat dilakukan antara lain dengan menganalisa dampak kegiatan ini bagi para pemuda, serta menyusun dan merencanakan kegiatan yang lebih baik dari kegiatan sebelumnya, pembina hendaknya harus lebih memperdalam materi yang akan diberikan dengan banyak membaca, bertanya dengan sang ahli dan juga berlatih agar bisa maksimal memberikan pelatihan.
Adanya pengembangan jumlah anggota serta kelompok agar dapat mencakup keseluruhan pemuda yang belum terbina. Diadakannya hubungan dengan instansi atau lembaga dan segala pihak yang dapat membantu terlaksanakannya kegiatn pelatihan kepemudaan ini. Adanya dukungan dan perhatian serta motivasi dari orang tua dan masyarakat terhadap kegiatan ini, sehingga para pemuda lebih bersemangat untuk mengikuti kegiatan ini.
DAFTAR HADIR PESERTA
KEGIATAN KEPEMUDAAN
REMAJA MASJID
Desa Tamanagung Kecamatan Cluring – Banyuwangi
No | Nama | Tanggal dan bulan | KET | |||||||
September | Oktober | |||||||||
18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 25 | 26 | |||
1 | Sri Astuti | √ | √ | √ | √ | √ | √ | √ | √ | |
2 | Indriyah | √ | √ | √ | √ | √ | √ | √ | √ | |
3 | Uswatun | √ | √ | √ | √ | √ | √ | √ | √ | |
4 | Iksan | √ | √ | √ | √ | √ | √ | √ | √ | |
5 | Samsul | √ | √ | √ | √ | √ | √ | √ | √ | |
6 | Sumiyatun | √ | √ | √ | √ | √ | √ | √ | √ | |
7 | Arumi | √ | √ | √ | √ | √ | √ | √ | √ |
FORMAT IDENTIFIKASI
KEBUTUHAN KEGIATAN KEPEMUDAAN
Nama : SITI ROMLAH
NIM : 815 609 013
POKJAR : PURWOHARJO
UPBJJ – UT : JEMBER
No | Nama Pemuda | Identitas Kelamin | Identitas Usia | Identitas Pendidikan | Minat Kegiatan Keterampilan | Cita-Cita |
1 | Sri Astuti | Perempuan | 18 tahun | Lulusan SMP | Keterampilan | Menjadi Guru |
2 | Indriyah | Perempuan | 20 tahun | Lulusan SMP | Keterampilan | Menjadi Bidan |
3 | Uswatun | Perempuan | 20 tahun | Lulusan SMA | Keterampilan | Menjadi Dokter |
4 | Iksan | Laki-laki | 19 tahun | Lulusan SMP | Keterampilan | Menjadi Pedagang |
5 | Samsul | Laki-laki | 20 tahun | Lulusan SMA | Keterampilan | Menjadi Polisi |
6 | Sumiyatun | Perempuan | 19 tahun | Lulusan SMP | Keterampilan | Menjadi Guru |
7 | Arumi | Perempuan | 17 tahun | Lulusan SMA | Keterampilan | Menjadi Perawat |
Kepala Desa PENILIK PLS
Desa Tamanagung Kecamatan Cluring
TUGIYAT NURYANTO
Instruktur Mata Kuliah
Drs. KUSNARI ROZY
DAFTAR PUSTAKA
- Ihat Hatimah, dkk (2007), Pembelajaran Kemasyarakatan. Edisi I. Jakarta : Pusat Penerbit Universitas Terbuka
- Sudjana, D. (2000). Strategi Pembelajaran. Bandung: Falah Production.
- Moekerto Mirnan, Drs. M.Ed dkk (1998), Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta Universitas Terbuka
Back to Content ^
Dapatkan file secara lengkap berupa pengaturan, gambar, tabel dan lain-lain dalam format microsoft word (.doc) pada link dibawah ini !!
Dowwload Makalah Praktek Pembinaan Kepemudaan Dalam Pelatihan Teknik Pembuatan Kripik Pisang Di Organisasi Remaja Masjid Format Microsoft Word (.doc)
Halaman Pengesahan dll | Isi Makalah
Halaman Pengesahan dll | Isi Makalah