-->

Makalah Mesin Cuci

Blog Makalah dan Karya tulis kali ini akan berbagi Contoh Makalah tetang Mesin Cuci. Download Makalah Mesin Cuci  pada bagian akhir post ini dalam bentuk file microsoft word, Sepertia apa bentuk dan isi makalah tersebut ? Berikut contoh makalah tentang Mesin Cuci

Mesin Cuci

Makalah Mesin Cuci
Makalah Mesin Cuci

MAKALAH
TIK “MESIN CUCI”
Oleh :
Yulia Eka Fatmawati
 No. Absn. 27

SMP NEGERI 4 GENTENG
BANYUWANGI
TAHUN PELAJARAN
2012-2013

HALAMAN PENGESAHAN
Judul : TEKNOLOGI MESIN CUCI
Nama : Yulia Eka Fatmawati
Kelas : IXB
No. Absen : 27

Mengetahui,
Pembimbing Wali Kelas

Ridwan Dra. Sriwinatun
NIK : 991004011 NIP : 19670909 199601 2001

Kepala Sekolah
Poniman, S.Pd M.Pd
NIP : 196302121988031013

KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME yang telah memberikan segala rahmat serta hidayah-Nya berupa kemampuan berfikir sehingga dapat terwujud makalah ini yang berjudul “TIK MESIN CUCI ”. Karya tulis ini merupakan tindak lanjut dari tugas untuk mendapatkan nilai dalam pelajaran TIK.
Makalah ini disusun melalui berbagai tahap baik melalui mencari data dari mengakses dari internet, sampai pengetikan makalah ini. Makalah ini tidak akan terwujud tanpa adanya kerja keras dan kerja sama yang harmonis antara murid dengan guru pembimbing. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini terima kasih yang setulus-tulusnya.
Akhirnya tiada suatu usaha yang besar akan berhasil tanpa dimulai dari usaha kecil. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami semua khususnya ilmu pengetahuan selanjutnya. Dan semoga makalah ini dapat menjadi media dimana kita bisa memahami lebih mendetailapa yang menjadi pokok bahasan di dalamnya.
Banyuwangi, …
Penulis

DAFTAR ISI
Halaman Judul  i
Halaman Pengesahan ii
Kata Pengantar... iii
Daftar Isi... iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pendahuluan  3
2.2. Prinsip kerja 3
2.3. Bagian-bagian mesin cuci 6
2.4. Instalansi mesin cuci 8
2.5. Peralatan mesin cuci 9
2.6. Motor Listrik  14
2.7. Pompa Mesin cuci 14

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 20
B. Saran 20

DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pekerjaan mencuci sering dianggap salah satu pekerjaan berat dalam rumah tangga. Tetapi, dengan kehadiran mesin cuci, pekerjaan mencuci dapat dilakukan dengan mudah. Banyak orang yang merasa tertolong dengan hadirnya mesin ini. Bila saat ini anda berniat membeli mesin cuci, anda akan dihadapkan pada 3 jenis pilihan mesin cuci yang tersedia di pasaran. Agar dapat membuat pilihan yang tepat, anda harus mengetahui kelebihan dan kekurangan dari jenis yang ada.
Pilihan tersebut adalah mesin cuci dengan bukaan atas (top loading) atau mesin cuci dengan bukaan depan (front loading). Untuk mesin cuci dengan bukaan atas terbagi lagi atas 2 tabung dan 1 tabung. Perbedaan ini bukan hanya pada letak bukaan (tempat anda memasukkan pakaian) tetapi berbeda pula dalam hal penggunaan air, listrik, teknologi dan hasil dari pakaian yang dicuci.
Pertama, kita lihat dulu apa perbedaan antara mesin cuci bukaan atas 2 tabung dan 1 tabung. Bila mesin cuci dengan 2 tabung, tempat untuk mencuci dan mengeringkan dalam tabung yang berbeda. Pada jenis ini selama proses pencucian, ada baling-baling di dasar tabung yang berputar dan melakukan proses pencucian. Sedangkan pada 1 tabung, tabung untuk mencuci dan mengeringkan dilakukan dalam tabung yang sama. Tabung ini juga ikut berputar saat proses pencucian.
Dalam hal penggunaan air, mesin cuci dengan bukaan atas menggunakan air lebih banyak daripada mesin cuci bukaan depan. Hal ini karena pada mesin cuci bukaan atas, air harus diisi sampai penuh baru mesin dijalankan. Sedangkan pada mesin bukaan depan, air akan dikeluarkan secara sedikit-sedikit selama proses pencucian. Untuk listrik yang dipakai pada mesin cuci bukaan atas atau bukaan depan, secara umum hampir sama yaitu sekitar 300 W bila menggunakan air biasa. Pada mesin cuci bukaan depan, ada tambahan fasilitas untuk mencuci dengan air panas tetapi listrik yang dibutuhkan sekitar 2000 W.
Perbedaan yang paling dasar dari kedua jenis mesin cuci ini adalah teknologi yang dipakai. Mesin cuci bukaan atas karena perputarannya secara horisontal menyebabkan air yang ada di dalamnya membentuk pusaran air yang menyebabkan pakaian saling melilit. Sebaliknya, mesin cuci bukaan depan berputar secara vertikal menyerupai perputaran roda menyebabkan pakaian selalu jatuh ke bawah sehingga pakaian tidak saling melilit. Hasil pencucian mesin cuci bukaan depan lebih baik dari mesin cuci bukaan atas, karena teknologi yang digunakan sama seperti pakaian dibanting-banting. Tingkat kekeringan yang dihasilkan pada mesin cuci jenis ini mencapai 95% sedangkan mesin cuci bukaan atas hanya menghasilkan 70% tingkat kekeringan

1.2. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas TIK untuk mengikuti Ujian Sekolah
2. Sebagai tambahan informasi bagi pembaca

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pendahuluan
Berdasarkan sistem pengaturannya, secara umum mesin cuci dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu mesin cuci yang bekerja secara manual dan mesin yang bekerja secara otomatis.
Mesin cuci dari jenis pengaturan manual merupakan mesin cuci yang lebih banyak digunakan dibandingkan mesin cuci otomatis, karena harganya yang lebih murah. Dari segi perawatan dan perbaikannya pun lebih mudah. Mesin cuci jenis manual ini mengalirkan air langsung dari saluran masuk melalui hose, tanpa melalui katup masuk yang dikontrol oleh solenoid.
Air yang dipakai biasanya hanya air dingin. Disamping itu mesin cuci jenis ini tidak menggunakan tenaga pompa untuk pembuangan air cucian (drain) dari bak pencuci. Mesin cuci yang bekerja secara otomatis dapat dioperasikan dengan lebih mudah dibandingkan dengan mesin cuci manual. Meskipun demikian, perawatan dan perbaikannya lebih susah, serta harganya lebih mahal.
Mesin cuci yang bekerja secara otomatis ini mempunyai beberapa peralatan tambahan untuk mengatur pengoperasiannya, diantaranya katup masukan air (water-inlet valve) yang cara kerjanya ditentukan oleh solenid.

2.2. Prinsip Kerja
Berdasarkan sistem pengaturannya, secara umum mesin cuci dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu mesin cuci yang bekerja secara manual dan mesin yang bekerja secara otomatis.

a.   Mesin Cuci Manual
Mesin cuci dari jenis pengaturan manual merupakan mesin cuci yang lebih banyak digunakan dibandingkan mesin cuci otomatis, karena harganya yang lebih murah. Dari segi perawatan dan perbaikannya pun lebih mudah.

Mesin cuci jenis manual ini mengalirkan air langsung dari saluran masuk melalui hose, tanpa melalui katup masuk yang dikontrol oleh solenoid.
Air yang dipakai biasanya hanya air dingin. Disamping itu mesin cuci jenis ini tidak menggunakan tenaga pompa untuk pembuangan air cucian (drain) dari bak pencuci. Beberapa bagian penting dari mesin cuci, diantaranya :
a. Pulsator yang berfungsi memutar atau mengaduk cucian dalam bak.
b. Motor penggerak untuk memutar pulsator.
c. Bak pengering dan tombol-tombol pengontrol yang terletak dipanel.


                            Gambar 5.1 Mesin Cuci Manual

Beberapa bagian yang tidak terdapat pada gambar adal;ah peralatan-peralatan lain, seperti motor listrik, pompa, belt penggerak yang menghubungkan motor dengan pulsator atau agitator (kipas pencuci), katup pengontrol air buangan (drain water), kapasitor penguat untuk motor, serta kabel-kabel listrik mesin cuci.

b. Mesin  Cuci Otomatis
Mesin cuci yang bekerja secara otomatis dapat dioperasikan dengan lebih mudah dibandingkan dengan mesin cuci manual. Meskipun demikian, perawatan dan perbaikannya lebih susah, serta harganya lebih mahal.
Mesin cuci yang bekerja secara otomatis ini mempunyai beberapa peralatan tambahan untuk mengatur pengoperasiannya, diantaranya katup masukan air (water-inlet valve) yang cara kerjanya ditentukan oleh solenid. Solenid ini mendapat sinyal pembukaan atau penutupan dari  switch tekanan air (water-pressure switch) yang terletak dalam bak pencucian. Jumlah katup masukan air sesuai dengan jumlah saluran air masuknya.
Misalnya, untuk mesin cuci yang hanya menggunakan air dingin, jumlah katupnya satu, sedangkan untuk mesin cuci yang menggunakan air panas sekaligus air dingin memakai dua buah katup masuk.

Gambar 5.2  Gambar Mesin Cuci Otomatis

Untuk mesin cuci yang mempunyai pengatur temperatur air cucian, pasti menggunakan thermostat sebagai pengontrol temperatur airnya. Alat ini biasanya diletakkan dekat dengan katup pencapur air (mixer valve). Katup pencampur air ini digunakan untuk mengatur campuran air dingin dan air panas yang dipakai untuk mencuci.
Diantara switch (pengatur) elektronik yang dipasang pada mesin cuci otomatis ini adalah :
a. Switch untuk mengatur tinggi permukaan air dalam bak pencuci (water level switch). Switch ini berfungsi memberikan sinyal pada katup masukan air (solenid nya), sehingga katup membuka jika air dalam bak pencuci sudah cukup.
b. Switch untuk mengatur tekanan pencucian dibak (water pressure switch) Yang berfungsi mengatur tekanan air pada waktu/proses pencucian. Beberapa jenis mesin cuci memiliki alat ini, sehingga bahan pakaian yang berbeda dapat dicuci dengan tekanan air yang berbeda pula.
c. Swicth yang lain adalah untuk mengatur temperatur air cucian. Switch ini dihubungkan dengan thermostat yang terletak pada katup pencampur (mixer valve) dan tombol pemilih temperatur air cucian yang terletak pada panel mesin cuci. Sedangkan untuk pengaturan jenis beban pencucian (ringan-sedang-berat) untuk bahan pakaian yang berbeda, tombol pemilih langsung dihubungkan kemotor untuk memberikan sinyal variasi daya listrik yang digunakan oleh motor.

2.3. Bagian-bagian Umum Mesin Cuci
Peralatan yang umum ada pada mesin cuci adalah motor listrik, pompa, saringan air masuk ke bak pencuci (lint filter), saringan untuk air luapan kesaluran pembuang (overflow filter).




Kerangjang dan bak cucian (basket dan drum), timer untuk mengatur waktu pencucian atau pengeringan di bak pencuci (washing basket), dan bak pengeringan (drying baket/tumble dryer). Motor listrik yang biasa dipakai pada mesin cuci adalah motor listrik satu fasa dengan tegangan 110 Volt atau 220 Volt. Setiap bak (pencuci dan pengering) biasanya dihubungkan dengan sebuah motor tersendiri melalui belt (tali kipas) atau kopling elastis.
Daya motor pada mesin cuci biasa diubah-ubah melalui tombol pengatur untuk mengatur beban pencucian. Saklar untuk menghidupkan dan mematikan motor dihubungkan dengan timer yang terletak pada panel mesin cuci.

Gambar 5.3 Motor Listrik  Mesin Cuci

Peralatan yang biasa terletak dibagian bawah bak pencuci adalah pompa. Tidak semua mesin cuci memakai pompa untuk menyalurkan air keluar atau kesaluran pembuangan (drain) dari bak pencuci, tetapi langsung menyalurkan air buangan keluar.
Pompa yang biasa digunakan adalah pompa sentrifugal, dengan tegangan kerja  220 Volt AC. Pompa digerakkan oleh motor listrik melalui tali kipas (belt).


Gambar 5.4 Pompa sentrifugal Mesin Cuci

2.4. Instalasi Mesin Cuci
Jika akan memasang mesin cuci di rumah, yang paling diperlukan adalah jaringan listrik  220 Volt dan jaringan air. Jika mesin cuci yang dipasang mempunyai pengatur temperatur pemakaian, maka harus ada instalasi jaringan air dingin dan air panas pada saluran yang berbeda.
Saluran masuk air mesin cuci harus disambungkan kesaluran air di rumah/gedung menggunakan sambungan pipa T atau sambungan lain. Pada saluran masuk mesin cuci sebaiknya dipasang shutt off valve, yang berguna untuk menutup air jika mesin cuci sedang dimatikan atau akan diperbaiki.
Saluran air dari plastik (hose) untuk memasukkan air ke mesin cuci disambungkan ke shutt off valve ini. Untuk menghindari adanya hubungan pendek arus listrik (corsluiting), sebaiknya dipasang kabel tanah (grounding cable).
Disamping itu, ujung saluran buang dibagian belakang mesin cuci dan jenis otomatis, harus diletakkan pada tempat yang lebih tinggi dari permukaan air cucian. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari bocornya air dari bak cucian.


2.5. Peralatan Mekanik dan Elektrik Pada Mesin Cuci

a. Motor Listrik
Motor listrik biasanya dipakai sebagai penggerak untuk mesin-mesin elektronik rumah tangga seperti mesin cuci, AC. Lemari pendingin, penyedot debu, dan lain-lain.
Beberapa jenis motor tersedia dipasaran untuk memenuhi keperluan. Motor tertentu dibutuhkan untuk mengeluarkan daya yang besar untuk start awal dan harus meneruskan daya pada kondisi operasi yang kontinyu.
Sedangkan motor lainnya tidak memerlukan daya untuk start yang lebih kecil dan daya kerja pada kondisi operasi yang berubah-ubah. Dua jenis motor yang utama adalah fasa tunggal dan poli fasa. Perbedaan jenis ini disebabkan teknik penggulungan kawat motornya.
Motor dari jenis fasa tunggal memiliki satu set koil sehingga menghasilkan gelembung elektromagnetik tunggal. Motor listrik poli fasa mempunyai dua lilitan atau lebih, sehingga menghasilkan lebih dari satu gelombang elektromagnetik dengan fasa yang berbeda-beda pada saat yang bersamaan.

Gambar 5.5 Bagian Motor Listrik

Motor listrik jenis fasa tunggal tersedia dengan daya out put biasanya kurang dari 1000 Watt. Oleh karena itu, banyak dipakai dalam peralatan elektronik rumah tangga atau kantor.
Motor listrik fasa tunggan ini masih dibagi algi menjadi beberapa jenis menurut prinsip operasinya, yakni motor induksi, repulsi, kapasitor dan motor sinkron. Diantara bermacam-macam motor listrik yang ada, yang biasa dipakai sebagai penggerak mesin cuci adalah motor listrik dari jenis kapasitor.
Motor listrik kapasitor mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya power factor yang lebih besar, efisiensi kondisi operasi, dan harganya yang relatif murah dibandingkan dengan motor-motor listrik satu fasa lainnya. Motor listrik jenis ini mempunyai lilitan, yaitu lilitan untuk kondisi awal (starting winding) dan lilitan untuk kondisi operasi (running winding).
Motor ini menggunakan dua buah kapasitor untuk operasinya yaitu, kapasitor untuk kondisi awal (starting capacitor) dan kapasitor untuk kondisi kerja (running capacitor). Di antara motor motor listrik kapasitor ada satu jenis yang bekerja pada kecepatan yang berbeda-beda, sesuai dengan kondisi operasi mesin cuci.
Oleh karena itu dinamakan permanent split capacitor motor. Motor ini mempunyai torsi awal yang sangat kecil, sehingga pemakaiannya hanya untuk mesin-mesin elektronik yang membutuhkan daya awal yang kecil.

b. Motor Listrik Kapasitor PSC
Motor listrik dari jenis permanent split capacitor (PSC) ini mempunyai beberapa kecepatan operasi yang berbeda, ditandai dengan banyaknya kabel pengatur yang menghubungkan motor dengan peralatan kontrol lain.
Pada mesin cuci, kabel-kabel ini dihubungkan dengan tombol pengatur beban pada wash selekctor. Sehingga untuk beban pencucian yang berbeda, motor ini akan berputar pada kecepatan kerja dan daya kerja berbeda pula.
Motor listrik PSC ini mempunyai rangkaian lilitan yang hampir sama dengan motor listrik kapasitor, tetapi tanpa menggunakan kapasitor untuk kondisi start (starting capasitor). Kecepatan motor listrik PSC ini dapat diubah dengan mengubah kontak kabel-kabel yang menghubungkannya.
Setiap sambungan kabel memiliki nilai tahanan yang berbeda, sehingga jika tahanan pada rangkaian lilitan besar, akan terjadi penurunan kecepatan motor listrik. Demikian pula sebaliknya, jika tahanan kecil akan terjadi kenaikan kecepatan motor listrik.

c. Relay Pada Motor Listrik PSC
Relay biasa digunakan dalam pengoperasian motor listrik untuk memutuskan suplay tegangan listrik ke rangkaian lilitan start (starting winding) atau rangkaian lilatan kerja (run winding).
Biasanya relay ini bekerja jika kecepatan motor sudah mencapai 75 % sampai dengan 80 % dari kecepatan normalnya. Relay yang banyak dipakai oleh motor listrik PSC adalah relay potensial. Relay ini diset pada kondisi normal yang terhubung (normally closed contact).
Relay ptensial bekerja jika tegangan listrik yang timbul pada saat kondisi normal yang terhubung (normally closed contact). Relay potensial bekerja jika tegangan listrik yang timbul pada saat kondisi awal motor listrik berputar telah mencapai tegangan yang cukup untuk menginduksi koil pada kontaktor.
Selanjutnya kontaktor akan membuka dan aliran listrik akan diteruskan kerangkaian lilitan kerja (starting winding). Alat lain yang biasa digunakan pada motor listrik PSC untuk start awal adalah sejenis thermistor (alat yang bisa berubah nilai hambatan listriknya jika mengalami perubahan temperatur).

Jenis thermistor  yang dipakai adalah PTC (Positive Temperature Cofficient). Alat ini bekerja pada saat arus listrik mengalir ke rangkaian start dan menimbulkan panas pada PTC.
Panas tersebut akan menaikkan hambatan listrik PTC. PTC dipasangkan  secara paralel dengan kapasitor kerja sehingga menambah daya listrik kapasitor ini.

d. Bearing (Bantalan) Motor Listrik
 Karakteristik beban dan tingkat kebisingan menentukan jenis bearing (bantalan) yang akan dipakai untuk motor listrik. Jenis bearing yang biasa untuk motor listrik adalah sleeve bearing dan ball bearing (bantalan gelinding).
Sleeve bearing digunakan jika beban pada motor listrik ringan dan tingkat kebisingan rendah. Jenis mesin cuci yang mempunyai kapasitas beban cucian ringan biasa memakai sleeve bearing untuk motor listriknya. Sedangkan untuk mesin cuci dengan beban maksimum yang besar memakai ball bearing.
Sleeve bearing terbuat dari bahan yang lebih lunak dari poros motor listrik, sehingga harus diberi pelumas untuk menghindari adanya gesekan langsung antara bantalan dan poros. Sistem pelumasan pada sleeve bearing adalah dengan melalui tangki oli dengan pelumasan permanen.
Bantalan gelinding (ball bearing) memiliki tingkat kebisingan yang lebih tinggi. Oleh karena itu, bahan bantalan lebih keras/kuat dibandingkan dengan material sleeve bearing. Bantalan gelinding ini membutuhkan jenis pelumas yang lebih berat, yang bisa dipakai untuk pelumasan sleeve bearing, yaitu grease (gemuk).

2.6. Pemasangan Motor Listrik Dan Peralatan Penghubungnya
     Karakteristik mouting (pemasangan) motor listrik menentukan bagaimana motor listrik harus dipasang pada mesin cuci. Dua jenis pemasangan motor listrik yang biasa dipakai adalah pemasangan secara tetap/kaku (rigid) dengan baut dan pemasangan secara teredam dengan landasan dari karet.
Jenis mounting yang biasa dipakai pada mesin cuci adalah rigid mount, dengan menggunakan baut yang disambungkan ke body mesin cuci. Mounting motor listrik dari jenis ini memanfaatkan belt (tali kipas) sebagai peredam suara dan getaran yang timbul akibat putaran motor listrik.
Pada mesin cuci, motor listrik biasanya dihubungkan dengan pompa atau dengan pulsator/agitator di bak pencuci. Atau dengan keranjang pengering di tumble dryer/spin dryer menggunakan kopling elastis (dari karet) atau belt (tali kipas) melalui sebuah roda puli sebagai dudukan tali kipas.

2.7.   Pompa Air Dan Perpipaan Mesin Cuci
Pompa digunakan pada mesin cuci untuk membuang air bekas cucian ke saluran pembuangan (drain) melalui sistem perpipaan yang ada dalam mesin cuci. Sedangkan pemasukan air untuk pencucian, biasanya langsung disambungkan dengansaluran air rumah tangga/gedung dengan atau tanpa melalui shutoff valve dan solenoid valve.
Pompa sentrifugal adalah jenis yang banyak dipakai pada mesin cuci karena kebutuhan daya listrik relatif kecil serta tingkat kebisingan yang rendah.


Gambar 5.6 Pompa Beserta Elemen-Elemennya


Keterangan Gambar :
1. Funnel
2. Priming valve
3. Impeler
4. Washer
5. Casing sisi isap
6. Pasak
7. Baut flens
8. Flens
9. Gasket
10. Mur flens
11. Pasak
12. Casing pompa
13. Ring bosh
14. Packing
15. Ring bosh
16. Gland
17. Ring
18. Bearing
19. Baut
20. Elbon
21. Kopling
22. Baut kopling
23. Cover bantalan
24. Pasak
25. Poros
26. Bantalan
27. Bantalan
28. Kopling
29. Motor listrik



Gambar 5.7 Potongan Melintang Pompa sentrifugal

Keterangan gambar :
1. Pump casing
2. Impeller
3. Shaft bush
4. Suction casing
5. Delivery side wear ring
6. Suction side wear ring
7. Packing
8. Packing
9. gland
10. Bearing pedestal
11. Pump shaft
Beberapa bagian penting dari pompa, diantaranya impeler, poros, gasket packing, saluran masuk dan keluar pompa (suction and dicharge), serta casing.
a. Impeler pada pompa berfungsi sebagai penyalur energi putaran poros menjadi daya hisap dan daya dorong air.
b. Gasket packing berfungsi mencegah aliran air pada casing dan impeler pompa supaya tidak bocor keluar.
Seperti halnya motor listrik, pompa juga menggunakan bantalan dari jenis bantalan gelinding (ball bearing) untuk menahan beban putaran poros dan mengurangi getaran.

2.8. Instalasi Perpipaan Mesin Cuci Dan Peralatannya
Mesin cuci mendapat pasokan air bersih melalui jaringan air bersih rumah tangga atau gedung dan mengeluarkan air buangan (drain) melalui saluran pipa pembuangan atau langsung kesaluran air kotor.
Beberapa peralatan perpipaan yang dipakai untuk mesin cuci adalah :
- Shutt off valve
- Solenoid valve/water inlet valve
- Mixing valve
- Hose (pipa elastis)
Shut off valve dan drain valve berfungsi menutup aliran aliran air jika mesin cuci tidak akan dipakai dalam jangka waktu yang cukup lama, atau jika mesin cuci sedang direparasi. Katup seperti ini hanya untuk membuka atau menutup aliran, tidak dapat dipakai untuk mengatur besar kecilnya aliran air yang masuk atau air buangan.

Gambar 5.8 Shutoff Valve dan Drain Valve

Solenoid valve atau water inlet valve berfungsi mengatur jumlah air yang masuk ke bak mesin cuci. Untuk mesin cuci dengan pengaturan temperatur air cucian, solenoid valvenya sejumlah saluran air masuknya. Misalnya untuk mesin cuci dengan satu saluran air masuk (air jaringan PDAM), maka katup solenoid hanya satu buah, tanpa pengaturan temperatur air cucian.
Sedangkan untuk rumah tangga atau gedung yang memiliki instalasi air panas, solenoid valve yang dipasang minimal dua buah.


Gambar 5.9 Solenoid Valve

Setiap mesin cuci biasanya menggunakan sebuah control valve yang dipasang pada saluran pipa dibawah bak pencuci (washer). Katup ini dapat dioperasikan secara otomatis (dihubungkan dengan wash timer) atau secara manual (dihubungkan dengan tombol drain selector, yang mengatur aliran air pada saluran pembuangan bak pencuci).
Untuk beberapa jenis mesin cuci yang menggunakan pengaturan temperatur sebuah mixing valve (katup pencampur air panasa dan dingin), mixing valve nya dipasang pada ujung masing-masing saluran air masuk, untuk menentukan temperatur air cucian yang diperlukan melalui sebuah alat pengatur temperatur (thermostat).
Pipa yang digunakan pada instalasi mesin cuci adalah pipa baja karbon yang di galvanis atau kalau memang diperlukan (air cucian terlalu kotor atau mudah timbul karat pada pipa) bisa dipakai pipa bronze. Pipa bronze tahan lama dan tahan karat.
Pipa dari jenis stainless stell tidak dipakai, karena bahannya terlalu mahal. Pipa PVC juga tidak pernah dipakai, karena bahnnya relatif sehingga dikhawatirkan mudah timbul kebocoran, walaupun harganya relatif murah.

BAB III PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Pola pikir yang mengatakan pekerjaan mencuci sering dianggap salah satu pekerjaan berat dalam rumah tangga. Tetapi, dengan kehadiran mesin cuci, pekerjaan mencuci dapat dilakukan dengan mudah. Banyak orang yang merasa tertolong dengan hadirnya mesin ini. Bila saat ini anda berniat membeli mesin cuci, anda akan dihadapkan pada 3 jenis pilihan mesin cuci yang tersedia di pasaran. Agar dapat membuat pilihan yang tepat, anda harus mengetahui kelebihan dan kekurangan dari jenis yang ada.

3.2. SARAN
Secara harga, mesin cuci bukaan depan lebih mahal daripada jenis lainnya. Mesin cuci dengan 2 tabung harganya kurang dari Rp 1 juta , mesin cuci bukaan atas dengan 1 tabung harganya berkisar Rp 1 juta sampai Rp 2 juta. Sedangkan mesin cuci bukaan depan dijual dengan harga lebih dari Rp 3 juta. Kita harus pandai memanfaatkan teknologi yang ada dengan sebaik-baiknya.

DAFTAR PUSTAKA
Dowwload Makalah Mesin Cuci Format Microsoft Word (.doc) Cover | Halaman Pengesahan dll | Isi Makalah